Selasa, 17 April 2012

Terminal Direlokasi, Pedagang dan Agen Tiket Tergusur

Marjono, Kepala Terminal Jonggrangan
JONGGRANGAN – Terkait rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten merelokasi aktifitas terminal Jonggrangan, perwakilan agen penjualan tiket bus dan pedagang di terminal tersebut dipastikan bakal tergusur. Akan tetapi dari hasil rundingan dengan DPRD Kabupaten Klaten beberapa waktu lalu, telah disepakati bahwa sebagai gantinya mereka akan dibuatkan lapak di trotoar belakang terminal tersebut.
“Berdasarkan informasi yang kami terima, rencananya akan dibuatkan sebanyak 40 lapak yang diperuntukkan bagi Agen penjualan tiket bus dan pedagang yang tekena dampak relokasi,” ujar Kepala Terminal Jonggrangan, Marjono, Rabu (11/4).
Pernyataan tersebut juga dibenarkan, Mantan Kepala Terminal Jonggrangan yang saat ini bertugas sebagai Kasi Teknik Dishub Klaten, Joko Suwanto. Pelaku ekonomi terminal, baik agen maupun pedagang memang menolak wacana pemindahan ke lokasi baru di sub terminal Delanggu dan Penggung. Para agen tiket bus antarkota antarprovonsi (AKAP) mengutarakan bahwa pemindahan lokasi berjualan akan sangat berisiko. Pasalnya agen mendapatkan surat keputusan (SK) dari perusahaan untuk berada di wilayah kota. “Belum lagi kendala lokasi parkir bus yang sangat menentukan kenyamanan pelanggan. Para penjual tiket berharap sekali pun terpaksa dipindah, pedagang meminta diberikan lokasi tetap di kota,” ujar Joko.
Dengan adanya wacana relokasi lapak ini, lanjut Joko, nantinya ada pengalihan jalur untuk bus AKAP Cepat yaitu menggunakan jalur samping GOR Gelarsena Klaten. Terkait parkiran bus, diwacanakan akan menempati pinggir jalan belakang terminal Jonggrangan dan jika memungkinkan menggunakan halaman GOR Gelarsena Klaten.
Terkait penarikan retribusi untuk bus AKAP cepat dan AKAP lambat dari arah Jogja akan ditarik di Sub Terminal Delanggu. Sedang, untuk yang dari arah Solo akan ditarik di Sub Terminal Bendogantungan.
“Untuk skenario penarikan retribusi bus tiga perempat sementara masih dicari solusinya dengan pihak bidang angkutan lantaran belum ada tempat untuk menampung bus tersebut, terlebih lagi untuk yang jurusan Klaten-Boyolali,” imbuh Joko.
Relokasi terminal Jonggrangan sendiri sudah dipastikan akan dilakukan bulan Juni mendatang. Dan untuk proyek pembangunan terminal baru di Desa Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah rencananya baru akan melakukan tahap pematangan lahan. Anggaran diperkirakan sekitar Rp 800 Juta yang berasal dari APBD. (bsi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar