Marjono, Kepala Terminal Jonggrangan |
JONGGRANGAN – Terkait rencana
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten merelokasi aktifitas terminal Jonggrangan,
perwakilan agen penjualan tiket bus dan pedagang di terminal tersebut
dipastikan bakal tergusur. Akan tetapi dari hasil rundingan dengan DPRD
Kabupaten Klaten beberapa waktu lalu, telah disepakati bahwa sebagai gantinya
mereka akan dibuatkan lapak di trotoar belakang terminal tersebut.
“Berdasarkan informasi yang
kami terima, rencananya akan dibuatkan sebanyak 40 lapak yang diperuntukkan
bagi Agen penjualan tiket bus dan pedagang yang tekena dampak relokasi,” ujar
Kepala Terminal Jonggrangan, Marjono, Rabu (11/4).
Pernyataan tersebut juga
dibenarkan, Mantan Kepala Terminal Jonggrangan yang saat ini bertugas sebagai
Kasi Teknik Dishub Klaten, Joko Suwanto. Pelaku ekonomi terminal, baik agen
maupun pedagang memang menolak wacana pemindahan ke lokasi baru di sub
terminal Delanggu dan Penggung. Para agen tiket bus antarkota antarprovonsi
(AKAP) mengutarakan bahwa pemindahan lokasi berjualan akan sangat berisiko.
Pasalnya agen mendapatkan surat keputusan (SK) dari perusahaan untuk berada di
wilayah kota. “Belum lagi kendala lokasi parkir bus yang sangat menentukan
kenyamanan pelanggan. Para penjual tiket berharap sekali pun terpaksa dipindah,
pedagang meminta diberikan lokasi tetap di kota,” ujar Joko.
Dengan
adanya wacana relokasi lapak ini, lanjut Joko, nantinya ada pengalihan jalur
untuk bus AKAP Cepat yaitu menggunakan jalur samping GOR Gelarsena Klaten.
Terkait parkiran bus, diwacanakan akan menempati pinggir jalan belakang
terminal Jonggrangan dan jika memungkinkan menggunakan halaman GOR Gelarsena
Klaten.
Terkait
penarikan retribusi untuk bus AKAP cepat dan AKAP lambat dari arah Jogja akan
ditarik di Sub Terminal Delanggu. Sedang, untuk yang dari arah Solo akan
ditarik di Sub Terminal Bendogantungan.
“Untuk skenario
penarikan retribusi bus tiga perempat sementara masih dicari solusinya dengan
pihak bidang angkutan lantaran belum ada tempat untuk menampung bus tersebut,
terlebih lagi untuk yang jurusan Klaten-Boyolali,” imbuh Joko.
Relokasi
terminal Jonggrangan sendiri sudah dipastikan akan dilakukan bulan Juni
mendatang. Dan untuk proyek pembangunan terminal baru di Desa Buntalan,
Kecamatan Klaten Tengah rencananya baru akan melakukan tahap pematangan lahan.
Anggaran diperkirakan sekitar Rp 800 Juta yang berasal dari APBD. (bsi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar