Senin, 02 April 2012

APBN-P 2012 Terjaga

Susilo Bambang Yudhoyono

JAKARTA—  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2012 masih relatif terjaga dan aman, sekalipun usulan pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April 2012 tidak disetujui DPR.
"APBN-P 2012 relatif terjaga. Relatif aman, meskipun tentunya ada pekerjaan rumah untuk menjaga dan mengamankannya," kata Presiden Yudhoyono dalam penjelasannya mengenai postur APBN-P 2012 di Istana Negara, Jakarta, Sabtu dinihari (31/3/2012).
Namun, Presiden tidak menampik jika muncul masalah dan tekanan yang begitu berat di masa mendatang maka kesehatan fiskal dan APBN dapat terganggu.
"Misalnya harga minyak yang terus meroket dan melonjak, nilai tukar rupiah yang manakala itu melemah, terjadinya inflasi karena pengaruh global atau faktor-faktor lainnya," katanya.
Ia menekankan keperluan untuk menjaga defisit anggaran berada dalam batas wajar dan tidak melebihi apa yang telah ditentukan oleh Undang-Undang.
Opsi kenaikan harga BBM bersubsidi, tegas Presiden adalah pilihan terakhir untuk menjaga perekonomian. Pemerintah, tambah Kepala Negara, terus memikirkan sejumlah kebijakan dan upaya khusus pada 2012 antara lain gerakan penghematan energi, mempercepat implementasi konversi BBM ke BBG, meningkatkan penerimaan pajak dan penghematan anggaran belanja kementerian dan lembaga.
"Ini untuk menjaga agar devisit kita wajar dan tidak melebihi Undang-Undang, tanpa keperluan menambah utang baru. Dan menjaga makro ekonomi," ujarnya.
Penjelasan Presiden tentang postur APBN-P 2012 itu dilakukan tepat setelah Rapat Paripurna DPR RI pada Sabtu (31/3/2012) dini hari, sepakat menunda kenaikan harga BBM bersubsidi pada 1 April 2012. (ant)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar